Malaikat Kecil Itu Bernama Fauzy Ajitama
W!narto 10 November 2022 15:09:09 WIB
Grogol, Sida Samekta 10 November 2022. Bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan tahun ini izinkan kami menuliskan kisahmu di halaman website Pemerintah Kalurahan Grogol karena rasanya kami berdosa bila tidak turut memberitakanmu, kisah kepahlawananmu yang patut diteladani tidak hanya oleh kami bahkan oleh setiap orang. Akhlak muliamu yang harus ditularkan kepada generasi sekarang yang tidak akan cukup bila dituliskan dengan media apapun.
Adalah seorang anak kecil bernama Fauzy Ajitama, anak kelahiran Gunungkidul tanggal 31 Maret 2011 buah hati pertama dari Sri Haryanto (Alm) dan Chinthia Carolina Munajat yang secara administratif beralamat di Padukuhan Senedi RT 12 RW 03 Kalurahan Grogol Kapanewon Paliyan namun lebih banyak tinggal di rumah eyangnya di Playen, tepatnya barat UPT Puskesmas Playen karena setiap harinya menuntut ilmu di Sekolah Dasar Muhammadiyah Bogor Kapanewon Playen. Fauzy Ajitama seorang anak kecil kelas VI SD, anak yang 35 hari yang lalu baru saja ditinggalkan sang ayah yang meninggal dunia karena sakit itu tetap kuat, tekun dan bersemangat menjalani hari-harinya. Pernah suatu hari Fauzy ini mengatakan kepada ibunya kalau sepertinya atap gedung sekolahnya mau roboh, sang Ibu sempat menyangkal dan tidak percaya karena yang dikatakan anaknya tersebut adalah bangunan baru yang belum lama selesai dibangun.
Selasa, 8 November 2022 seperti biasa Fauzy berangkat ke sekolah diantarkan ibunya meskipun sebelum berangkat sempat mengeluh agak pening kepalanya, namun dia tetap berangkat ke sekolah. Sudah menjadi tradisi di SD Muhammadiyah Bogor sebelum pelajaran dimulai dilakukan dahulu tadarus Al-Quran atau Muroja’ah oleh siswa di gedung baru lantai 2 sebelah selatan masjid sekolah. Hari itu ternyata menjadi hari yang tidak biasa bahkan menjadi hari yang kelam di SD Muhammadiyah Bogor. Sesaat setelah siswa kelas 4, 5 dan 6 selesai muroja’ah belum sempat keluar dari ruangan di lantai 2 tersebut mendadak atap bangunan ambrol dan menimpa anak-anak. Fauzy Ajitama bersama dengan 3 anak berusaha untuk menahan runtuhan baja ringan dengan tangan dan badannya sambil berteriak “Ayo..Cepat, cepat keluar semua..!” ucapnya dengan tegas dan penuh wibawa. Reruntuhan yang semakin banyak menimpa membuat 3 anak temannya ikut keluar sehingga tinggal Fauzy sendirian yang masih berdiri menyangga. Fauzy Ajitama hanyalah seorang anak kecil usia 11 tahun, kekuatannya jelas tak mampu menahan runtuhan atap sehingga tubuhnya terhimpit antara meja dan rangka atap.
Suasanya pun menjadi kian mencekam, para siswa semua sudah dapat dikumpulkan di tempat yang aman yaitu halaman sekolah. Sebagian ada yang mengalami luka ringan hingga sedang. Pertolongan pun datang, aparat kepolisian segera bertindak mana kala salah seorang anak menyampaikan “Pak teman saya masih ada di atas”. Bergegas sejumlah polisi menuju lantai 2 yang runtuh dan menemukan tubuh Fauzy yang terhimpit tak sadarkan diri. Evakuasi dilakukan untuk memindakan baja ringan yang ternyata ada aliran listrik meskipun tidak besar. Tubuh mungil Fauzy dapat diangkat dan dievakuasi sekitar 30 menit paska kejadian runtuhnya atap bangunan.
Fauzy Ajitama pun dilarikan ke RSUD Wonosari untuk memperoleh pertolongan, sedangkan 12 anak yang mengalami luka-luka dibawa ke Puskesmas Playen untuk diberikan penanganan medis.
Fauzy Ajitama masih dalam kondisi tak sadarkan diri bahkan saat Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menjenguknya. Rasa simpati pun tercurahkan oleh beliau dan semua orang yang berada di ruang ICU, semua berdoa untuk kesembuhan dan kesadaran anak kecil yang terbaring lemas. Sang ibu tak henti-henti berdzikir, berdoa dan mencoba mengajak bicara namun kesadaran itu tak kunjung tiba hanya air mata yang sesekali mengalir dari mata Fauzy yang terpejam, diusapnya dengan penuh kasih dan sayang.
Hingga akhirnya sekitar pukul 21.30 WIB kehendak Tuhan yang sebenarnya tidak dikendaki oleh semua orang pun terjadi. Fauzy menghembuskan nafasnya dan menjadi satu-satunya korban meninggal atas runtuhnya atap gedung SD Muhammadiyah Bogor. Tuhan ternyata lebih sayang pada seorang anak kecil bernama Fauzy Ajitama laksana seorang malaikat yang telah berusaha sekuat tenaga menyelamatkan teman-temannya dengan mengorbankan keselamatan dirinya.
Fauzy Ajitama memang seorang malaikat kecil yang menjadi penyelamat bagi teman-temannya. Fauzy Ajitama juga seorang pahlawan yang berjuang sekuat tenaga dengan segenap jiwa dan raga untuk keselamatan sesama manusia. Kami memang turut berduka cita atas kepulanganmu tapi kami juga bangga karena kamu telah mengajarkan kepada kami pentingnya rasa kemanusiaan. Kamu anak yang sedang menuntut ilmu, kamu anak yang baik, peduli dan sholeh, semoga surga Allah adalah terpat terindahmu kelak di kehidupan selanjutnya (diambil dari berbagai sumber dan narasumber oleh Tim_SID).
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Pembinaan dan Penyuluhan Masyarakat Oleh Polsek Paliyan
- Ayo Sukseskan Pilkada Gunungkidul 2024 !
- PPS Grogol Distribusikan Logistik Pilkada ke TPS
- Kehadiran Tim Penilai Lomba Kebersihan Cagar Budaya di Wono Budo
- Logistik Pemilu Pilkada Tiba Di Kalurahan Grogol
- Verifikasi Calon Lokasi Kegiatan BKK Lumbung Mataraman Tahun 2026 di Kalurahan Grogol
- Bimtek KPPS Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul, Apa Saja Point Pentingnya?