Kalurahan Grogol

Grogol  (Sida Samekta, 3 Mei 2024). Fenomena panas Elnino yang terjadi pada musim hujan tahun 2024 ini menimbulkan dampak serius bagi petani khususnya di Gunungkidul, pasalnya pada musim tanam pertama (MH1) petani tidak menghasilkan panen sebagaimana tahun lalu dikarenakan tanaman padinya mengalami kekeringan disaat padi sedang berbuah disebabkan tidak adanya hujan. Akibatnya akan terjadi krisis bahan pangan khususnya beras di wilayah Gunungkidul dan hal ini harus dapat diantisipasi.

Guna mengantisipasi permasalahan krisis pangan di Kapanewon Paliyan, Koordinator beserta penyuluh pertanian dari kantor BPP Kapanewon Paliyan bersama Babinsa Kalurahan Grogol mengumpulkan seluruh ketua Kelompok Tani di Kalurahan Grogol dalam agenda Koordinasi Ketahanan Pangan, Jum’at 3 Mei 2024 bertempat di pendopo Balai Kalurahan Grogol.

9 Poktan dan 1 Gapoktan mendapatkan pencerahan terkait anjuran Pemerintah Daerah Gunungkidul agar petani menanam pagi kembali pada musim tanam kedua (MH2) pada lahan sawah tadah hujan maupun lahan-lahan yang berpotensi dengan memanfaatkan sumber air permukaan seperti sungai dan sumur. Disampaikan oleh Koordinator BPP jika kelompok tani bersedia akan difasilitasi Pompa Air Diesel 5PK oleh Dinas Pertanian dan Pangan, syaratnya mau menanam padi minimal 5 hektar untuk 1 kelompok.

Menanggapi hal ini para ketua poktan akan berusaha mencoba menanam padi berumur pendek di lahan-lahan dekat aliran sungai mulai dari Padukuhan Grogol hingga Karangmojo A meskipun dengan sedikit keraguan karena saat ini cuaca sudah sangat panas dan debit air diprediksi tidak akan mencukupi hingga panen. Harapannya untuk beberapa bulan kedepan masih ada hujan meskipun itu dirasa tidak mungkin (TIM_SID).